Lilypie 4th Birthday PicLilypie 4th Birthday Ticker
Lilypie 2nd Birthday PicLilypie 2nd Birthday Ticker

Wednesday, January 26, 2005

Back to School …

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa Magister, … dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata, "OK,..sekarang waktunya untuk quiz."
Ia segera mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di atas meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Satu demi satu batu-batu tsb ia masukkan ke dalam ember hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember.
Ia bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?" Dengan kompak [layaknya paduan suara anggota Dewan yang menyetujui sesuatu]…Semua mahasiswa serentak berkata, "Ya !" .
Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian..?!!?"
Sesaat kemudian…, dari dalam laci meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu.
Selanjutnya, sekali lagi ia bertanya pada kelas, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?" Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, "Mungkin tidak."
"Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil.

Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?" "Belum!" sahut seluruh kelas. Melihat wajah-wajah antusias mahasiswanya, dengan tersenyum sang dosen berkata, "Bagus. Bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember.

Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, "Tahukah kalian apa maksud illustrasi ini?"
Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, "Maksudnya adalah….tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakan tugas yang dibebankan kepada kita."
"Oh…begitu..?..em..mungkin benar.. tapi…bukan itu yang saya maksudkan," sahut dosen.
Dengan mimik bijak sang dosen mulai menerangkan… "Kenyataan dari illustrasi ini mengajarkan pada kita bahwa bila kita tidak memasukkan "batu besar” terlebih dahulu, maka kita tidak akan bisa memasukkan semuanya. Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam ilustrasi ini adalah apa-apa yang kita anggap ‘paling penting’ dalam hidup kita..
Apakah itu pasangan kita.. ?!!??
Anak-anak kita.. ?!!??
Harta perniagaan kita.. ?!!??...
Ternyata bukan semua itu. Sekali lagi…BUKAN semua itu.
Islam sebagai agama yang samil dan mutakammil telah mengingatkan kita dalam hal ini. Mari kita simak Firman Allah dalam surat At Taubah ayat 24 ; Katakanlah : “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rosul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
…………dan masih banyak peringatan Allah dalam ayat-ayat yang lainnya.
Terkhusus untuk masalah harta / kemegahan dunia… dalam QS. At Takaatsur Allah meperingatkan kita dengan sangat keras untuk tidak terjebak dalam kemegahan dunia…dengan ancaman yang tidak main-main…neraka Jahiim.

Dari sini kini kita dapati bahwa… komitmen atas kecintaaan yang murni kepada Allah [Sang Khaliq] dan RosulNya–lah yang merupakan hal yang ‘paling penting’ dalam hidup kita.
Lewat ilustrasi tadi .. kita diingatkan untuk selalu memasukkan "Batu Besar" pertama kali atau… kita akan kehilangan semuanya.
Btw, apabila kita mengisi jatah hidup ini dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) yang menyita waktu dan perhatian maka sangat mungkin hidup kita akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. .. jika demikian yang terjadi maka kita tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya kita perlukan untuk hal-hal yang jauh lebih besar dan lebih penting

Oleh karenanya….setiap pagi [saat orang-orang belum bermanja dengan hiruk pikuk dunia…] atau saat malam hari ketika telah beranjak menuju sunyi…, alangkah bijaknya jika kita menyempatkan waktu sejenak untuk merenungkan perjalanan hidup kita,… Mari bertanya kepada diri kita sendiri….ke palung hati kita yang paling dalam…. : Apakah hal “terpenting” dalam hidup kita dan… usaha apakah yang “telah dan akan” kita lakukan untuk mewujudkannya…

Aku tidak menyesali sesuatu melebihi penyesalanku atas berlalunya suatu hari; jatah hidupku berkurang sementara amalku tidak bertambah. [Abdullah ibnu Mas’ud r.a.]

Semoga Allah senantiasa membimbing kita
Semoga Allah senantiasa memberikan kemampuan kepada kita untuk mengoptimalkan segala potensi yang Allah anugerahkankan kepada kita untuk taat kepadaNya… sehingga kita terpacu untuk senantiasa mendahulukan yang ‘lebih penting’ diantara hal-hal yang penting.. dan mendahulukan yang ‘paling penting’ diantara yang ‘lebih penting’.

Ya Allah…jauhkan kami dari perbuatan maksiat kepadaMu
Ya Allah…jauhkan kami dari perbuatan yang sia-sia
Ya Allah…jauhkan kami dari perbuatan yang melampaui batas

Ya Allah… karuniakanlah kepada kami rasa takut kepadamu yang dengannya dapat menjauhkan antara kami dengan berbuat maksiat kepadaMu
Ya Allah…karuniakanlah kepada kami ketaatan kepadaMu yang dapat menghantarkan kami meraih surgaMu…dengan rohmat Mu Ya Allah..
Ya Allah…bersihkan hati kami…sucikan niat kami…ijinkan kami untuk menggapai ridhaMU. Aamiin.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Name :
Web URL :
Message :
smileys