Lilypie 4th Birthday PicLilypie 4th Birthday Ticker
Lilypie 2nd Birthday PicLilypie 2nd Birthday Ticker

Sunday, May 29, 2005

KESEDERHANAAN

Pada suatu kesempatan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz shalat Jum'at di masjid bersama masyarakat dengan baju yang bertambal di sana-sini. Salah seorang jamaah bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah telah mengaruniakan kepadamu kenikmatan. Mengapa tak mau kau pergunakan walau sekedar berpakaian bagus?" Umar bin Abdul Aziz tertunduk sejenak, lalu dia mengangkat kepalanya dan berkata, "Sesungguhnya berlaku sederhana yang paling baik adalah pada saat kita kaya, dan sebaik-baik pengampunan adalah saat kita berada pada posisi kuat."

PKS Online: Tahun 1986, sewaktu di SMA 13 dulu, ada seorang teman sekelas dari kalangan orang berada beberapa kali mengenakan pakaian seragam sekolah dengan satu atau dua tambalan di bagian bahu dan lengan. Beberapa teman lain, sering mengingatkannya agar mengganti seragamnya dengan yang baru. Tapi, sambil tersenyum, teman itu berkata, "Tanggung ah, sebentar lagi juga lulus!"Meski mengenakan pakaian bertambal, teman saya ini tidak merasa malu, risih, atau rendah diri. Dan teman-teman yang lain pun tidak memandang rendah atau menganggapnya miskin, karena memang dia bukan orang miskin. Ketika sebagian besar siswa lainnya berangkat sekolah dengan berjalan kaki, bersepeda, atau naik kendaraan umum, teman yang satu ini mengendarai sepeda motor. Pada waktu itu, hanya beberapa siswa saja yang ke sekolah dengan sepeda motor. Belum ada yang membawa mobil seperti anak SMA sekarang.Ceritanya, mungkin, akan lain bila yang mengenakan seragam bertambal itu adalah saya, yang alhamdulillah, berasal dari keluarga sederhana. Barangkali teman-teman lain tidak ada yang berani mengingatkan saya agar membeli seragam baru. Dan mungkin juga teman-teman memaklumi saya, jika waktu itu saya menegenakan seragam bertambal. Dan saya pun, mungkin, akan merasa malu, risih, atau rendah diri.Maka benarlah, nasihat Khalifah Umar bin Abdul Aziz di atas. Bahwa gaya hidup sederhana yang ditampilkan orang kaya, sedikit pun tidak akan membuatnya rendah atau hina. Orang-orang pun tidak akan mencibirnya. Bahkan sebaliknya, bisa jadi orang lain kagum melihat gaya hidup sederhana orang kaya tersebut. Seperti komentar raja Romawi terhadap perilaku sederhana Khalifah Umar bin Abdul Aziz.Ketika mendengar kabar Umar bin Abdul Aziz wafat, Kaisar Romawi yang paling sengit memusuhi Islam pada waktu itu berkata, "Aku tidak heran bila melihat seorang rahib yang menjauhi dunia dan melulu beribadah. Tapi, aku betul-betul heran ketika melihat seorang raja yang memiliki kekayaan begitu besar, lalu dibuangnya jauh-jauh, sehingga ia hanya berjalan kaki dan lebih memilih kehidupan seperti layaknya fakir miskin."Umar bin Abdul Aziz adalah cermin yang tak pernah pudar. Sejarah hidupnya abadi, dan menjadi inspirasi bagi orang-orang yang senantiasa mendambakan kemudahan ketika dihisab di yaumil akhir kelak. Kedudukan, kekuasaan, dan kekayaan yang ada di tangannya tidak membuat dirinya berpenampilan perlente, meskipun pejabat-pejabat lain yang merupakan bawahannya banyak yang berpenampilan mewah. Tak sedikit pun ada di benak Khalifah Umar bin Abdul Aziz kekhawatiran kalau-kalau rakyat, para pejabat, atau kepala negara lain meremehkannya atau menganggapnya kere lantaran berpenampilan sederhana.Kedudukan dan kekayaan pasti akan menjadi ganjalan dan memperlambat hisab pada hari dimana semua manusia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan Pengadilan Allah Swt. Pengadilan Allah Swt. sangat berbeda dengan pengadilan manusia di dunia. Di pengadilan dunia masih sering terjadi bias dan kekeliruan, sehingga seseorang dapat lepas dari jerat hukum. Sementara di pengadilan akhirat, tak seorang pun yang bisa lolos dari hukum Allah Swt.Bukti-bukti yang ditampilkan di pengadilan dunia juga kurang detil dan tidak rinci, sehingga seseorang dapat berkilah, berdalih, dan menghilangkan barang bukti. Sebaliknya, di pengadilan akhirat semua perilaku manusia dibentangkan, seperti keping VCD yang sedang menampilkan semua rekaman sepak terjang manusia selama hidup di dunia. Kalau di pengadilan dunia, hitungan angka-angka masih mengenal pembulatan, maka di pengadilan akhirat istilah pembulatan angka itu tidak berlaku. Semuanya ditampilkan secara detil dan terperinci."Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula" (QS Al-Zalzalah: 7-8).Pada sebuah pengajian di Pondok Gede, seorang ustadz mengungkapkan kekhawatirannya melihat penampilan sebagian kader dakwah yang mengarah kepada – menurut istilah beliau – gaya hidup Qarunisme. Ustadz tersebut mengungkapkan beberapa gejala tanaafus bii al-maal (berlomba-lomba dalam harta), seperti semangat memiliki rumah baru, mobil baru yang tidak cuma mempertimbangkan fungsinya, handphone canggih meski pemanfaatannya tidak optimal, pakaian perlente, rapat dari hotel ke hotel, dan lain-lain. Beberapa di antara mereka, lanjut sang ustadz, mulai berusaha mendapatkan proyek dengan memanfaatkan akses politiknya. Alasan mereka, "Daripada proyek itu diambil oleh kaum oportunis dan para petualang politik, lebih baik proyek itu diberikan kepada kader dakwah. Pasti akan lebih bermanfaat."Sang ustadz pun menambahkan, sebagian di antara mereka, terutama aleg di daerah-daerah, ada juga yang menerima amplop yang semestinya ditolak. Mereka beralasan, "Daripada ditolak dan nantinya digunakan oleh orang lain untuk foya-foya atau hura-hura, lebih baik diterima dan digunakan untuk kepentingan masyarakat atau untuk dakwah. Bahkan ada aleg di daerah yang ketika ditegur mengapa menerima amplop, ia menaawab, lupa" Di akhir ceramahnya, sang ustadz mengingatkan kepada para jamaah agar tidak malu hidup dalam kemiskinan atau kesederhanaan. Beliau lalu mengkampanyekan penerapan pola hidup sederhana.Kekhawatiran serupa diangkat oleh salah seorang ustadz pada pertemuan anggota ahli se-Kota Bekasi di Jati Asih. Sang ustadz yang menjadi pembicara pada waktu itu menengarai adanya gejala tanaafus bii al-maal di beberapa kalangan kader dakwah.Sekedar mengingatkan, kalau dulu dalam setiap majelis-majelis pertemuan, para ikhwah atau akhwat selalu membawa Al-Qur`an di sakunya. Sekarang Al-Qur`an sering teringgal di rumah, meski memang dengan perkembangan teknologi, kini Al-Qur`an sudah bisa masuk dalam ponsel. Dulu, sebagian besar ikhwah maupun akhwat kerap memanfaatkan waktu rehatnya dengan membaca dan menghafal Al-Qur`an. Sekarang sebagian ikhwah maupun akhwat sering terlihat sibuk mengutak-atik handphone-nya di saat-saat jeda acara, atau bahkan di saat acara tengah berlangsung.Tulisan ini hanya sekedar untuk mengingatkan tentang fitnah harta, jabatan, dan kekuasaan sebagaimana yang dijelaskan di dalam Al-Qur`an al-Karim dan Hadits Rasulullah Saw. Harta, jabatan, dan kekuasaan itu pasti akan menyibukkan seseorang dan menyita waktu dan pikirannya, sehingga akan mengurangi kekhusyu'an dalam beribadah kepada Allah Swt. Ingatlah kisah sahabat Nabi Saw. yang bernama Tsa'labah. Ketika dalam kondisi miskin, ia termasuk orang yang rajin shalat berjamaah bersama Rasulullah Saw., akan tetapi ketika Allah Swt. menganugerahinya harta, maka mulailah hartanya itu menggerogoti keimannya. Ia mulai terlambat shalat, lantaran hewan-hewan ternaknya butuh waktu dan perhatiannya. Tsa'labah mulai sibuk menghitung-hitung harta dan tabungannya. Sibuk membuat perencanaan-perencanaan masa depan diri dan keluarganya. Pikirannnya mulai mengkhayalkan rumah dan kendaraan baru. Sibuk merencanakan bisnis dan proyek baru. Akhirnya, Tsa'labah tidak pernah lagi terlihat shalat berjamaah bersama Rasulullah Saw.Tsa'labah mulai terbiasa dengan pola hidupnya yang baru, seakan-akan tidak ada perubahan berarti dalam hidupnya. Ia mulai terbiasa shalat di tempat kerjanya, dekat dengan hewan-hewan ternaknya. Dia mulai memperhitungkan setiap detik waktu yang dilaluinya dengan prinsip time is money. Dalam kisah tersebut, akhirnya Tsa'labah benar-benar menginggalkan kewajibannya kepada Allah, hingga Allah Swt. menenggelamkan Tsa'labah bersama seluruh hartanya.Alternatif SolusiIbnuQayim Rahimahullah dalam kitabnya "Al-Fawaid" menjelaskan tentang jebakan-jebakan kehidupan dunia. Beliau menjelaskan bahwa setiap perbuatan manusia, selalu diawali oleh lintasan-lintasan (khawatir) atau gagasan. Faktor inilah yang mengundang munculnya tashawur (gambaran). Dari sini kemudian muncul iradah (kemauan) yang selanjutnya mendorong kehadiran perbuatan ('amal). Apabila perbuatan itu terjadi berulang kali, maka ia akan menjadi kebiasaan.Oleh karena itu, Ibnu Qayim menegaskan, "Lawanlah setiap lintasan buruk. Karena jika dibiarkan, ia akan berubah mejadi fikrah (gagasan) buruk. Singkirkanlah fikrah buruk itu, karena jika dibiarkan, ia akan berubah menjadi iradah atau 'azimah (tekad) yang buruk. Perangilah tekad yang buruk itu, karena kalau dibiarkan, ia akan berubah menjadi perbuatan buruk. Dan jika perbuatan buruk itu tidak dilawan, bahkan dilakukan secara berulang-ulang, maka ia akan berubah menjadi kebiasaan buruk. Bila perbuatan buruk itu sudah menjadi kebiasaan, maka kita akan sulit untuk meninggalkannya."Setiap tahapan dalam perbuatan, yaitu khawatir-tashawur-iradah-'amal tidak akan meningkat ke tahapan berikutnya sebelum mencapai kestabilan. Misalnya, khawatir tidak akan berubah menjadi tashawur sebelum khawatir itu mencapai kestabilan dan kematangan. Ketika seseorang berada pada level kestabilan dan kematangan baru, umumnya mereka tidak merasakan adanya perubahan yang signifikan pada dirinya. Artinya, perubahan perilaku atau gaya hidup yang terjadi pada seseorang seringkali tidak atau kurang dirasakan oleh dirinya, akan tetapi orang lain melihat perubahan itu secara mencolok.Maka, agar tidak terbawa arus pusaran gaya hidup Qarusnisme – meminjam istilah ustadz Pondok Gede – maka setiap kader dakwah yang sering bersentuhan dengan pola hidup kalangan atas atau kaum elit, apakah itu di legislatif, eksekutif, atau yudikatif harus sering-sering turba (turun ke bawah) menemui kader-kader dakwah yang beraktifitas di kalangan grass root. Idealnya seperti Khalifah Umar bin Khathtab yang keliling kampung untuk melihat secara langsung kehidupan rakyatnya. Penting juga untuk para kader dakwah yang saat ini mendapatkan amanah dakwah di lingkungan elit untuk mencari tahu tentang kader-kader dakwah di grass root yang masih bermasalah dalam ma'isyah. Atau menanyakan ke sekolah-sekolah tempat para ikhwah menyekolahkan anak-anaknya tentang siapa saja yang sering menunggak SPP.. Atau solusi lain yang membuat para kader dakwah di kalangan elit tidak "melambung terus ke angkasa" sehingga melupakan yang di bawah. Wallahu a'lam bishshawab.

-Syamsu Hilal-

Thursday, May 26, 2005

Teman setia adek kalo lagi di rumah Posted by Hello

Hasil Karya Akyas 8 Posted by Hello

Hasil karya Akyas 6 Posted by Hello

Wednesday, May 25, 2005















Hehe..singgah di ruko ...habis kerja bakti nih sama @y4h !!

HAsil Karya Akyas 5 Posted by Hello

Hasil karya Akyas 5 Posted by Hello

Hasil karya Akyas 4 Posted by Hello

Hasil karya Aakyas 3 Posted by Hello

Hasil karya Akyas 2 Posted by Hello

Hasil karya Akyas 1 Posted by Hello

Main prosotan yukkkk!! Posted by Hello

Hallo @y4h...Assalaamu'alaikum..Akyas adzannya bagus lho...ntar diajak ke masjid lagi yach !!! Posted by Hello

Allahu Akbar Posted by Hello

Wednesday, May 04, 2005

Sepenggal kisah tauladan kita .....[edisi rabiul awal 1426 H]

Sungguh telah ada pada diri Rosulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS. 33 : 21).

Ikhwati wa akhawati fillah,
Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mengutus seorang Rosul, tempat kita mendapatkan gambaran real sosok manusia terbaik, seorang ayah terbaik, seorang suami terbaik, seorang negarawan terbaik, seorang pengusaha terbaik, seorang tetangga terbaik, seorang pendidik terbaik, dan masih banyak lagi lainnya yang tentunya setiap kita gali dari berbagai sisi kehidupan manusia maka muara keteladanan selalu akan berujung pada pribadi Rosulullah SAW, seorang abdillah yang sangat peduli terhadap ummatnya, bahkan di saat terakhir menjelang kepergian insan mulia ini menemui Sang Khaliq, Allah SWT, khabar gembira yang selalu beliau nantikan adalah khabar gembira tentang kondisi ummatnya kelak. Begitu peduli dan all outnya beliau membela dan memperjuangkan agar ummatnya ’mendapatkan posisi terbaik’ !!
Lalu, bagaimana dengan kita ? Ummat nya yang beliau perjuangkan ?!!

Semoga artikel berikut dapat mentrigger kecintaan kita kepada Rosulullah SAW yang pada akhirnya dapat menggelorakan semangat kita untuk meneladaninya dalam segala aspek kehidupan kita baik sebagai pribadi maupun sebagai makhluk sosial.
(Allah akan menempatkan seorang dengan di akhirat kelak bersama apa yang dicintainya. Sungguh Allah pasti akan menepati janjinya)

Fastabiqul khairoot !!!

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Akhukum fillah


~~~ Detik-detik Terakhir Kehidupan Insan Mulia~~~
.
.

Dari Ibnu Mas'ud ra bahawasanya ia berkata: Ketika ajal
Rasulullah SAW sudah dekat, baginda mengumpul kami di rumah Siti Aisyah ra.

Kemudian baginda memandang kami sambil berlinangan air matanya, lalu
bersabda:"Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga
Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku
berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah
sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong
terhadap Allah."

Allah berfirman: "Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat. Kami
jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat
kerusakan di muka bumi. Dan kesudahan syurga itu bagi orang-orang yang
bertakwa."

Kemudian kami bertanya: "Bilakah ajal baginda ya Rasulullah? Baginda
menjawab: Ajalku telah dekat, dan akan pindah ke hadirat Allah, ke
Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyila' la."

Kami bertanya lagi: "Siapakah yang akan memandikan baginda ya
Rasulullah? Rasulullah menjawab: Salah seorang ahli bait. Kami bertanya:
Bagaimana nanti kami mengafani baginda ya Rasulullah?

Baginda menjawab: "Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah."

Kami bertanya: "Siapakah yang mensholatkan baginda di antara kami?"
Kami menangis dan Rasulullah SAW pun turut menangis.

Kemudian baginda bersabda: "Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu
semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah
aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku,
kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama
mensholatkan aku adalah sahabatku Jibril as. Kemudian Mikail, kemudian
Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tentaranya.
Kemudian masuklah anda dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mula hsolat
adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya,
dan kemudian kamu semua."

~~~
Semenjak hari itulah Rasulullah SAW bertambah sakitnya, yang
ditanggungnya selama 18 hari, setiap hari ramai yang mengunjungi baginda,
sampailah datangnya hari Senin, di saat baginda menghembus nafas yang
terakhir.

Sehari menjelang baginda wafat yaitu pada hari Ahad, penyakit
baginda semakin bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah
selesai mengumandangkan adzannya, ia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah,
kemudian memberi salam: "Assalamualaikum ya Rasulullah?" Kemudian ia berkata
lagi "Assolah yarhamukallah."

Fatimah menjawab: "Rasulullah dalam keadaan sakit?" Maka kembalilah
Bilal ke dalam masjid, ketika bumi terang disinari matahari siang, maka
Bilal datang lagi ke tempat Rasulullah, lalu ia berkata seperti perkataan
yang tadi. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan menyuruh ia masuk.

Setelah Bilal bin Rabah masuk, Rasulullah SAW bersabda: "Saya
sekarang dalam keadaan sakit, Wahai Bilal, kamu perintahkan saja agar Abu
Bakar menjadi imam dalam solat."

Maka keluarlah Bilal sambil meletakkan tangan di atas kepalanya
sambil berkata: "Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?"
Kemudian ia memasuki masjid dan berkata kepada Abu Bakar agar beliau menjadi
imam dalam sholat tersebut.

Ketika Abu Bakar ra melihat ke tempat Rasulullah SAW yang kosong,
sebagai seorang lelaki yang lemah lembut, ia tidak dapat menahan perasaannya
lagi, lalu ia menjerit dan akhirnya ia pingsan. Orang-orang yang berada di
dalam masjid menjadi ramai sehingga terdengar oleh Rasulullah SAW. Baginda
bertanya: "Wahai Fatimah, suara apakah yang bising itu? Siti Fatimah
menjawab: Orang-orang menjadi bising dan bingung kerana Rasulullah SAW tidak
ada bersama mereka."

Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali bin Abi Thalib dan Abbas ra,
sambil dibimbing oleh mereka berdua, maka baginda berjalan menuju ke masjid.
Baginda solat dua rakaat, setelah itu baginda melihat kepada orang ramai dan
bersabda: "Ya ma'aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan
perlindungan Allah, sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua
setelah aku tiada. Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada
Allah SWT, kerana aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah
hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di
alam dunia ini."

Malaikat Maut Datang Bertamu
Pada hari esoknya, yaitu pada hari Senin, Allah SWTmewahyukan kepada
Malaikat Maut supaya ia turun menemui Rasulullah SAW dengan berpakaian
sebaik-baiknya. Dan Allah menyuruh kepada Malaikat Maut mencabut nyawa
Rasulullah SAW dengan lemah lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk,
maka ia dibolehkan masuk, namun jika Rasulullah SAW tidak mengizinkannya, ia
tidak boleh masuk, dan hendaklah ia kembali saja.

Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Ia
menyamar sebagai seorang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat
kediaman Rasulullah SAW, Malaikat Maut itupun berkata: "Assalamualaikum
Wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!" Fatimah pun keluar
menemuinya dan berkata kepada tamunya itu: "Wahai Abdullah (Hamba Allah),
Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit."

Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi: "Assalamualaikum.
Bolehkah saya masuk?" Akhirnya Rasulullah SAW mendengar suara Malaikat
Maut itu, lalu baginda bertanya kepada puterinya Fatimah: "Siapakah yang ada
di muka pintu itu? Fatimah menjawab: "Seorang lelaki memanggil baginda, saya
katakan kepadanya bahwa baginda dalam keadaan sakit. Kemudian ia memanggil
sekali lagi dengan suara yang menggetarkan sukma."

Rasulullah SAW bersabda: "Tahukah kamu siapakah dia?" Fatimah
menjawab: "Tidak wahai baginda." Lalu Rasulullah SAW menjelaskan: "Wahai
Fatimah, ia adalah pengusir kelazatan, pemutus keinginan, pemisah kebersamaan dan
yang meramaikan kubur."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Masuklah, Wahai Malaikat Maut.
Maka masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan 'Assalamualaika ya
Rasulullah." Rasulullah SAW pun menjawab: Waalaikassalam Ya Malaikat Maut.
Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"

Malaikat Maut menjawab: "Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut
nyawa. Jika tuan izinkan akan saya lakukan, kalau tidak, saya akan pulang.

Rasulullah SAW bertanya: "Wahai Malaikat Maut, di mana engkau
tinggalkan kekasihku Jibril a.s ? "Saya tinggal ia di langit dunia?" Jawab
Malaikat Maut.

Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril a.s. datang
kemudian duduk di samping Rasulullah SAW. Maka bersabdalah Rasulullah SAW:
"Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahwa ajalku telah dekat? Jibril
menjawab: Ya, Wahai kekasih Allah."

~~~
Seterusnya Rasulullah SAW bersabda: "Beritahu kepadaku Wahai Jibril,
apakah yang telah disediakan Allah untukku di sisinya? Jibril pun menjawab;
"Bahwasanya pintu-pintu langit telah dibuka, sedangkan malaikat-malaikat
telah berbaris untuk menyambut rohmu."

Baginda SAW bersabda: "Segala puji dan syukur bagi Tuhanku. Wahai
Jibril, apa lagi yang telah disediakan Allah untukku? Jibril menjawab lagi:
Bahawasanya pintu-pintu Syurga telah dibuka, dan bidadari-bidadari telah
berhias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum,
semuanya menanti kedatangan rohmu."

Baginda SAW bersabda lagi: "Segala puji dan syukur untuk Tuhanku.
Beritahu lagi wahai Jibril, apa lagi yang di sediakan Allah untukku? Jibril
menjawab: Aku memberikan berita gembira untuk tuan. Tuanlah yang
pertama-tama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat nanti."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Segala puji dan syukur, aku
panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang khabar
yang menggembirakan aku?"

Jibril as bertanya: "Wahai kekasih Allah, apa sebenarnya yang ingin
tuan tanyakan? Rasulullah SAW menjawab: "Tentang kegelisahanku, apakah yang
akan diperolehi oleh orang-orang yang membaca Al-Quran sesudahku? Apakah
yang akan diperolehi orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan
sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berziarah ke Baitul
Haram sesudahku?"

Jibril menjawab: "Saya membawa khabar gembira untuk baginda.
Sesungguhnya Allah telah berfirman: Aku telah mengharamkan Syurga bagi semua
Nabi dan umat, sampai engkau dan umatmu memasukinya terlebih dahulu."

Maka berkatalah Rasulullah SAW: "Sekarang, tenanglah hati dan
perasaanku. Wahai Malaikat Maut dekatlah kepadaku?" Lalu Malaikat Maut pun
berada dekat Rasulullah SAW.

Ali ra bertanya: "Wahai Rasulullah SAW, siapakah yang akan
memandikan baginda dan siapakah yang akan mengafaninya? Rasulullah menjawab:
Adapun yang memandikan aku adalah engkau wahai Ali, sedangkan Ibnu Abbas
menyiramkan airnya dan Jibril akan membawa hanuth (minyak wangi) dari dalam
Syurga.

Kemudian Malaikat Maut pun mulai mencabut nyawa Rasulullah. Ketika
roh baginda sampai di pusat perut, baginda berkata: "Wahai Jibril, alangkah
pedihnya maut."

Mendengar ucapan Rasulullah itu, Jibril as memalingkan mukanya. Lalu
Rasulullah SAW bertanya: "Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang
mukaku? Jibril menjawab: Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat
muka baginda, sedangkan baginda sedang merasakan sakitnya maut?" Akhirnya
roh yang mulia itupun meninggalkan jasad Rasulullah SAW.

~~~ Kesedihan Sahabat
Berkata Anas ra: "Ketika aku lalu di depan pintu rumah Aisyah ra aku
dengar ia sedang menangis, sambil mengatakan: Wahai orang-orang yang tidak
pernah memakai sutera. Wahai orang-orang yang keluar dari dunia dengan perut
yang tidak pernah kenyang dari gandum. Wahai orang yang telah memilih tikar
daripada singgasana. Wahai orang yang jarang tidur di waktu malam kerana
takut Neraka Sa'ir."

Dikisahkan dari Said bin Ziyad dari Khalid bin Saad, bahwasanya
Mu'az bin Jabal ra telah berkata: "Rasulullah SAW telah mengutusku ke Negeri
Yaman untuk memberikan pelajaran agama di sana. Maka tinggallah aku di sana
selama 12 tahun. Pada satu malam aku bermimpi dikunjungi oleh seseorang,
kemudian orang itu berkata kepadaku: "Apakah anda masih lena tidur juga
wahai Mu'az, padahal Rasulullah SAW telah berada di dalam tanah."

Mu'az terbangun dari tidur dengan rasa takut, lalu ia mengucapkan:
"A'uzubillahi minasy syaitannir rajim?" Setelah itu ia lalu mengerjakan
solat.

Pada malam seterusnya, ia bermimpi seperti mimpi malam yang pertama.
Mu'az berkata: "Kalau seperti ini, bukanlah dari syaitan?" Kemudian ia
memekik sekuat-kuatnya, sehingga didengar sebahagian penduduk Yaman.

Pada esok harinya orang ramai berkumpul, lalu Mu'az berkata kepada
mereka: "Malam tadi dan malam sebelumnya saya bermimpi yang sukar untuk
difahami. Dahulu, bila Rasulullah SAW bermimpi yang sukar difahami, baginda
membuka Mushaf (al-Quran). Maka berikanlah Mushaf kepadaku. Setelah Mu'az
menerima Mushaf, lalu dibukanya maka nampaklah firman Allah yang bermaksud:
"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati
pula?" (Az-Zumar: 30).

Maka menjeritlah Mu'az, sehingga ia tak sedarkan diri. Setelah ia
sedar kembali, ia membuka Mushaf lagi, dan ia nampak firman Allah yang
berbunyi:
"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah
berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh
kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang,
maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada orang-orang yang
bersyukur?" (Ali-lmran: 144)

Maka Mu'az pun menjerit lagi: "Aduhai Abal-Qassim. Aduhai
Muhammad?" Kemudian ia keluar meninggalkan Negeri Yaman menuju ke Madinah.
Ketika ia akan meninggalkan penduduk Yaman, ia berkata: "Seandainya apa yang
kulihat ini benar. Maka akan meranalah para janda, anak-anak yatim dan
orang-orang miskin, dan kita akan menjadi seperti biri-biri yang tidak ada
pengembala."

Kemudian ia berkata: "Aduhai sedihnya berpisah dengan Nabi Muhammad
SAW?" Lalu iapun pergi meninggalkan mereka. Di saat ia berada pada jarak
lebih kurang tiga hari perjalanan dari Kota Madinah, tiba-tiba terdengar
olehnya suara halus dari tengah-tengah lembah, yang mengucapkan firman Allah
yang bermaksud:
"Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati."

Lalu Mu'az mendekati sumber suara itu, setelah berjumpa, Mu'az
bertanya kepada orang tersebut: "Bagaimana khabar Rasulullah SAW? Orang
tersebut menjawab: Wahai Mu'az, sesungguhnya Muhammad SAW telah meninggal
dunia. Mendengar ucapan itu Mu'az terjatuh dan tak sedarkan diri. Lalu orang
itu menyedarkannya, ia memanggil Mu'az: Wahai Mu'az sedarlah dan bangunlah."


Ketika Mu'az sedar kembali, orang tersebut lalu menyerahkan sepucuk
surat untuknya yang berasal dari Abu Bakar Assiddik, dengan cop dari
Rasulullah SAW. Tatkala Mu'az melihatnya, ia lalu mencium cop tersebut dan
diletakkan di matanya, kemudian ia menangis dengan tersedu-sedu.

Setelah puas ia menangis iapun melanjutkan perjalanannya menuju Kota
Madinah.
Mu'az sampai di Kota Madinah pada waktu fajar menyingsing.
Didengarnya Bilal sedang mengumandangkan adzan Subuh. Bilal mengucapkan:
"Asyhadu Allaa Ilaaha Illallah?" Mu'az menyambungnya: "Wa Asyhadu Anna
Muhammadur Rasulullah?" Kemudian ia menangis dan akhirnya ia jatuh dan tak
sadarkan diri lagi.

Pada saat itu, di samping Bilal bin Rabah ada Salman Al-Farisy ra
lalu ia berkata kepada Bilal: "Wahai Bilal sebutkanlah nama Muhammad dengan
suara yang kuat dekatnya, ia adalah Mu'az yang sedang pingsan.

Ketika Bilal selesai adzan, ia mendekati Mu'az, lalu ia berkata:
"Assalamualaika, angkatlah kepalamu wahai Mu'az, aku telah mendengar dari
Rasulullah SAW, baginda bersabda: "Sampaikanlah salamku kepada Mu'az."

Maka Mu'az pun mengangkatkan kepalanya sambil menjerit dengan suara
keras, sehingga orang-orang menyangka bahwa ia telah menghembus nafas yang
terakhir, kemudian ia berkata: "Demi ayah dan ibuku, siapakah yang
mengingatkan aku pada baginda, ketika baginda akan meninggalkan dunia yang
fana ini, wahai Bilal? Marilah kita pergi ke rumah isteri baginda Siti
Aisyah ra."

Ketika sampai di depan pintu rumah Siti Aisyah, Mu'az mengucapkan:
"Assalamualaikum ya ahlil bait, wa rahmatullahi wa barakatuh?" Yang keluar
ketika itu adalah Raihanah, ia berkata: "Aisyah sedang pergi ke rumah Siti
Fatimah. Kemudian Mu'az menuju ke rumah Siti Fatimah dan mengucapkan:
"Assalamualaikum ya ahli bait."

Siti Fatimah menyambut salam tersebut, kemudian ia berkata:
"Rasulullah SAW bersabda: Orang yang paling alim di antara kamu tentang
perkara halal dan haram adalah Mu'az bin Jabal, ia adalah kekasih Rasulullah
SAW."

Kemudian Fatimah berkata lagi: "Masuklah wahai Mu'az?" Ketika Mu'az
melihat Siti Fatimah dan Aisyah ra ia terus pengsan dan tak sedarkan diri.
Ketika ia sedar, Fatimah lalu berkata kepadanya: "Saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda: Sampaikanlah salam saya kepada Mu'az dan khabarkan kepadanya
bahwasanya ia kelak di hari kiamat sebagai imam ulama."

Wallahu a’lam bishshowab

Monday, May 02, 2005

KYAH INTEEEER !!! (akyas pinter)

Episode 1 :
masih segar dalam ingatan…setiap do’i mau tidur…biasa.....pasti muter muter dulu.
Malam itu....geliat do’i sampai menjangkau bagian pinggir tempat tidur ..dan... akhirnya gedebug !! do’i jatuh dari tempat tidur n nangis tentunya …sangat mungkin sakit !! tapi do’i langsung bangun dan naik ke tempat tidur lagi dan langsung mendahului pertanyaan ayah… dengan perkataan “kiah nter !!…kiah inteer !!…sambil mengangkat jari telunjuknya yang imut di depan matanya ..seperti gaya …anak sekolah yang mau jawab pertanyaan guru…”Saya bu Guru !!!…
Mungkin maksudnya dia mau menyampaikan bahwa meski jatuh dan sakit dia mampu menahannya sehingga do’i ngomog kiah inteer…kiah inter !! meski dengan jelas terlihat oleh @y4h bahwa matanya masih basah dengan air mata yang memang deras mengalir.

Dengan menghibur …@y4h langsung jawab…”iaaa …ia …akyas pinter…akyas pinter….lain kali hati-hati yach !!” sambil tersenyum padahal masih dalam kondisi terharu.


Episode lain :
setiap mau tidur….selain muter-muter…akyas biasanya selalu main jatuh..jatuhan…naik sisi pembatas tempat tidur dan menjatuhkan diri ke kasur …begitu seterusnya…. bahkan pernah @y4h coba test seberapa kuatnya ini anak bisa jatuh bangun.
…setiap selesai jatuh langsung @y4h kasih semangat untuk naik lagi….kalau gak salah hitungannya bisa sampai belasan kali atau malah sudah melewati angka dua puluh….namun kayaknya do’i kagak ada capeknya…sambil ketawa ketiwi terus melakukan hal yang sama…sampai buND4 ngomonk…udah-udah…karena merasa kasihan.. Hihihi …Justru yang menghitung yang capek hugh !!...
After that, setelah dibekap sama ayah..dengan kain….atau dicengkeram sama bunda baru do’i “terpakasa” mou tidur …dan tentunya sebelumnya tidur selalu minta dibacaain buku HDI dari Time Life atau CBD (pinjaman)
Alhamdulillah, waktu terus berjalan….do’i …beberapa minggu ini udah agak jarang nangis sebelum tidur. Dan tentunya selalu ngomonk dengan bahagia….kiah inteer maa....kiah inter maa….dst dst

Episode lainnya lagi :

Seminggu terakhir ini Adek selalu ikut @y4h sholat Maghrib n Sholat Isya jama’ah di masjid. Jarak dari rumah ke masjid lumayan jauh...ya sekitar ½ kiloan deh.
Hari pertama---adek dengan sarung barunya...dengan bangga ikut @y4h ...bahkan mou jalan kaki segala...sembari lari ketawa ketiwi....mendahului @y4h.
Karena pakai sarung + suka lai-larian maka do’i jadi sering terjatuh.
Namun demikian..begitu terjatuh selalu langsung bangun....dan ketika ayah tanyai....Adek sakit ? dengan tangkas dia jawab NGGGAK ! Sebuah jawaban cepat dan singkat meluncur dari mulut mungil adek...sembari dengan gembira melanjutkan lari larinya...sambil teriak...ayaaah..ayo arii ayah.. ayo ari...(red : ayo lari).

(Hari hari selanjutnya adek suka menodong @y4h untuk minta digendong....bukan karena takut jatuh tetapi karena memang adek masih memahami kalau pergi bersama @y4h...berarti kesempatan u minta gendong......dan pergi ke masjid adalah salah satu peluangnya yang dimanfaatkannya.

(that's why ketika do’i lihat gambar beruang yang menggendong anaknya do’i selalu ngomong bahwa yg gendong adalah ayah beruang sedang yg ngasih makan adalah mamanya beruang. ..karena yg suka siapain makan do'i adalah buND4...hehehe ...Justifikasi versi dia).


Hari kedua pergi ke Masjid .....adek gendonk PP (@y4h capek, tapi rontok seketika ketika melihat wajah imut adek yang tampak gembira).

Dialog @y4h dan adek dalam perjalanan ke masjid :
@y4h : ”Adek...emang digendong ayah enak yach ?
Adek : ”Yach !!! enack !!”
@y4h : ”Adek nanti kalau udah besar, gantian gendong ay4h yach ????
Adek : ”Yach!! Ndong ayah !!”
@y4h : “Bener Adek mau gendong ayah ?”
Adek : “Mauu !!!”
@y4h : ”Adek…untuk kegiatan yg akan datang …njawabnya pakai insya Allah, yach.”
Adek : ”Ya !!”
@y4h : ”Insya…..
Adek : Allah ! “

@y4h : Alhamdulillah

Diperjalanan...adek gak bisa diam...pasti sambil nyanyi nyanyi, anatara lain :
Adek : Aku cayang Allah...Aku cayang Allah...kmu juga kamu juga !! Aku cayang Rosul..aku cayang Rosul...Kmu juga kmu juga !!

Kadang bikin bete-bete seneng kalau adek ngarang lagu...bahakan yg parah adalah adek suka ganti semua katanya lirik dengan ayam meski dengan nada yang sama ; ayam ayam ayam ayammm atau ila liqo..ila liqo...sampai jumpa ayam !! hugh !!


Next day, adek mau jalan tetapi pulangnya saja...start jalan kaki dari depan rumah kak Samil.... Adek sekali lagi jatuh terjerembab ....namun tetap dengan sigap bangun kembali.
Sakit ??? GAK !!! Jawaban yang sudah diprediksi oleh @y4h.


Ada hal lucu lain......mmmm apa yach...pokoknya yang gak nyambung tetapi adek bilang kiah inteer juga ...apa yach....oh iya....
Swaktu itu adek minta pinjam pisau ke buND4..mau dipake mainan tetapi dilarang oleh buND4. Bunda berujar ”Adek...gak boleh ! Pisaunya tajam !”....Eeeee...malahan sama adek dijawab ”...nggaak !!!!....kiah inteer !!!!” ....kiah inteer !! (Nah lho....!!!??!!!)

Tadi pagi, sehabis pipis (udah teratur di kamar mandi n gak ngompol)....dicuci @y4h...terus sama ayah adek diminta untuk ke bund4 agar dipakein celana....biasanya do’i langsung bawa celana dan handuk...tapi tadi pagi dia pakai handuk dulu setelah itu pergi ke bunda ...kiah inteer... kiah inter...(maksudnya udah pakai handuk sendiri ) hehehe dst dst.

Episode lain yang agak beda....episode yg menggambarkan kepolosan seorang anak....ketika waktu itu adek dimandiin buND4. Biasanya adek agak sulit dirayu untuk sikat gigi.....do’i malah bilang kiaah gak pinter...kiah gak pinteer...sambil melepaskan diri dari cengekeraman bunD4 yg udah menggenggam sikat gigi. (hehehe maksudnya mendingan dibilang gak pinter daripada ’dipaksa’ sikat gigi......

Kyas inteeer....GAK sakit !! dll adalah bagian dari perkatan-perkataan polos yang selalu keluar dari mulut mungilnya....sejujurnya... sering buat ayah diam-diam terharu...karena dibalik itu semua... adek... kamu telah menunjukkan ketegaran kamu (kemampuan kamu menahan sakit)....kesanggupan kamu dalam menahan diri...keberanian menanggung resiko..tidak takut mencoba..dll.... suatu nilai-nilai yang bisa jatuh sudah memudar di kalanagan orang-orang dewasa seperti kita.
Sungguh bagi seorang yang @y4h yang mengamatimu hanya dalam beberapa % waktu yang ada buat kamu....adalah sesuatu yang sangat ruar biasa... Subhanallah...

Alhamdulillah Allah ijinkan kami belajar dari kamu...semangat pantang menyerah, tak takut untuk terus mencoba dan berani menanggung resiko...suatu semangat survival yang patut di tauladani dari kepolosan seorang anak. @y4h yakin ...anak-anak lain dibelahan bumi juga telah memberikan pelajaran yang sangat berharga, dengan cara dan versi masing-masing tentunya, bagi siapa pun yang mau mencermati perkembangannya .

Subhanallah......Thx Allah.




Name :
Web URL :
Message :
smileys